Betapalah perjuangan itu
bergumpalan gusut keliru
engkau masih selamba begitu
memasang diri pada papan perasan
mengharap sangka masih dijulang puja
menggalas baldi najis meraba belentara
mencari alasan mencipta anika cerita
menghimpun hingusan mengulit lena
memberikan mimpi khayal berhiasan
Betapalah sayangnya pada nama terpuja
bergumpalan direnyok guling dihapak nyata
namun engkau yang ternama dilambang bijaksana
masih jua leka diulit mimpi bersama kesah purba
membawa pepanji sudah lama dilupakan semua kita
lambang saka republik komunis engkau kibar semula
sebagai sahabat aku pun melihat engku berubah rupa
rambut mengirai melepasi paras bahu
janggut mengepai usap keparas dada
mesai melunjur hulur menutup bibir
serentak berebutan menguntai bicara
demikian sebenar rupa diri tidak tersangka
Selamanya ku sangka engkau adalah seorang seniman berjiwa
sentiasa menyulam watak di lubuk hati yang kejat terpacak
gagah berdiri memacak kekuda pada yakin dipegang sendiri
rupanya mudah dibelai lambung dek rasa terjulang puja
meluru berlarian mengejar cita dibentang tayang halua kata
Tiada ulasan:
Catat Ulasan